Private Wedding Di Wisata Alam Subang

Salam hangat dari Subang Online,

wedding ring

(gambar sekedar ilustrasi)

Pernikahan adalah salah satu moment kebahagiaan dalam kehidupan seseorang. Bukan kebahagiaan yang hanya bisa di nikmati sendiri namun bisa jadi kebahagiaan bagi banyak orang.

Pilihan tempat penyelenggaraan acara pernikahan merupakan salah satu hal penentu, agar moment kebahagiaan  tersebut dapat terangkai indah dan meninggalkan hal berkesan bagi pasangan pengantin dan undangan. Namun dengan berbagai pertimbangan, acara pernikahan seringkali tidak digelar secara besar-besaran dengan mengundang banyak tamu. Penyelenggaraan pernikahan yang terasa lebih pribadi, akrab, ringkas, undangan yang khusus, jauh dari kesan kaku, minim seremonial acara, hangat dan dekat adalah beberapa alasan dari banyak pasangan pengantin lebih memilih Private Wedding sebagai konsep acara pernikahan mereka. Bukan disebabkan hemat anggaran biaya acara, karena pada akhirnya besar kecilnya biaya yang di keluarkan tergantung pada selera pengantin dalam pemilihan kelengkapan kebutuhan acara pernikahan.

Melewati moment kebahagiaan sambil menikmati wisata alam adalah paduan yang tidak di semua tempat bisa di dapati pasangan pengantin. Tempat  penyelenggaraan acara yang membuat konsep Private Wedding jadi lebih berkesan. Perhelatan acara dengan balutan keindahan panorama pegunungan dan pelukan kesejukan alam perkebunan teh. Setelah acara berlangsung, dapat menyegarkan tubuh di pemandian air panas atau menikmati wisata pancing bersama keluarga. Berjarak hanya sekitar 1 (satu) jam dari arah Bandung dan sekitar 3 (tiga) jam dari Jakarta.

Pilihan lokasi  yang tepat untuk penyelenggaraan acara pernikahan dengan konsep Private Wedding ini terletak di daerah Ciater Subang Jawa Barat, dan sekitarnya. Untuk sementara ini, pasangan pengantin dapat memilih 3 (tiga) lokasi  wisata , yaitu Hotel Lembah Sarimas , Tea Garden Resort dan Lembah Gunung Kujang. Masing-masing memiliki keunikan dan kekhasan. Hotel Lembah Sarimas dengan wisata religinya dan Mesjid Sa’adah/Mesjid Kubah Biru yang menjadi kebanggaan bersama masyarakat Subang. Lembah Gunung Kujang dengan wisata pancing terpadu berkelas Internasional.  Setelah perhelatan berlangsung, undangan dapat menikmati acara pancing bersama. Seru tanpa mengurangi kehidmatan. Tea Garden Resort kental dengan suasana kesejukan hamparan kebun teh. Soal akomodasi, tidak perlu di khwatirkan. Ketiganya, siap memberikan layanan akomodasi yang nyaman, ramah dan profesional untuk pasangan pengantin, keluarga maupun undangan.

Private Wedding ada yang sudah berbentuk paket dan ada pula yang disesuaikan dengan kebutuan pasangan pengantin. Terdapat BONUS suvenir teh hasil olahan Perkebunan Teh Ciater untuk para undangan.

Untuk info, pemesanan atau sekedar berkonsultasi tentang Private Wedding diantara hamparan kesejukan kebun teh Ciater Subang dapat langsung menghubungi 0896 5464 4249 atau email ke initeh.wisata@gmail.com

Teringat rangkaian ungkapan syukur seorang teman saat moment kebahagiaan sebuah pernikahan dialaminya, maka ini pulalah ungkapan syukur anak-anak muda Subang melalui Ini Teh Wisata Subang terhadap Sang Pencipta yang telah menganugerahi Subang dengan keragaman budaya dan keindahan alamnya. Terima kasih Rabb.

Selamat Menikmati Moment Kebahagiaan Pernikahan Anda di Subang…!!

Ini Teh Wisata Subang…. !

Ini Teh Wisata Subang

Tentang Subang, tak jauh dari nanas si madu, sisingaan dan kebun teh ciater. Dari wisata kuliner, budaya dan alam. Meskipun belum sepopuler tetangga sebelah, Bandung misalnya, nyatanya cerita dari mulut ke mulut maupun dengan bantuan media informasi, membuat Subang punya cerita tersendiri di hati masing-masing orang yang sudah melihat dan menikmatinya.

Kali ini, masih tentang keindahan alam Subang, Subang Online membawa cerita tentang teh dari salah satu perkebunan dan pabrik teh terbaik system ortodoks yang merupakan asset berharga bangsa Indonesia dan itu ada di Subang tak lupa tentu saja satu paket dengan keindahan dan kekhasannya.

Sejarah Perkebunan Teh Subang

Perusahaan perkebunan milik negara di Jawa Barat dan Banten berasal dari perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda, yang ketika penyerahan kedaulatan secara otomatis menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. Antara tahun 1957 – 1960 dalam rangka nasionalisasi atas perusahaan-perusahaa n perkebunan eks milik swasta Belanda/Asing (antara lain : Inggris, Perancis dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat.

Dalam periode 1960 – 1963 terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi : PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V.

Selanjutnya selama periode 1963 – 1968 diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna, dibentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tana man VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola tanaman teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola tanaman karet. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, pada periode 1968 – 1971, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) meliputi 68 kebun, yaitu :

PNP XI berkedudukan di Jakarta (24 perkebunan), meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Aneka T anaman X, dan PPN Aneka Tanaman XI;

PNP XII berkedudukan di Bandung (24 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XI, PPN Aneka Tanaman XII, sebagian eks PPN Aneka Tanaman VII, dan PPN Aneka Tanaman VIII;

PNP XIII berkedudukan di Bandung (20 perkebunan), meliputi beberapa perkebunan eks PPN Aneka Tanaman XII, eks PPN Aneka Tanaman IX, dan PPN Aneka Tanaman X.

Sejak tahun 1971, PNP XI, PNP X II dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Group Jabar.

Selanjutnya sejak tanggal 11 Maret 1996, PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), disingkat PTPN VIII, adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan teh, karet, kina, kakao, kelapa sawit, dan getah perca. Kantor pusat perusahaan berada di Bandung dengan wilayah operasi di Jawa Barat. Kantor pusatnya berada di Jalan Sindangsirna no. 4 Bandung, Jawa Barat.

PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan BUMN yang bergerak pada sektor perkebunan dengan kegiatan usaha meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan, dan penjualan komoditi perkebunan seperti teh, karet dan sawit sebagai komoditi utamanya, serta kakao dan kina sebagai komoditi pendukungnya.

Sampai saat ini, PT Perkebunan Nusantara VIII mengelola 41 kebun dan 1 unit rumah sakit. yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kabupaten di Propinsi Banten.

Teh

PTPN VIII mengelola 24 perkebunan teh di atas tanah produktif seluas 25.905,3 Ha dan merupakan perkebunan yang cukup luas di 6 kabupaten yakni Sukabumi (2 perkebunan), Bogor (2 perkebunan), Cianjur (3 perkebunan), Subang (2 perkebunan), Kab.Bandung dan Kab.Bandung Barat (12 perkebunan) dan Kab.Garut (3 perkebunan).

Perkebunan teh di Jawa Barat luasnya 26.685 hektar. Dengan luas tersebut, Jabar adalah daerah dengan perkebunan teh terluas di Indonesia.

Produksi teh yang dihasilkan senantiasa terus menigkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena adanya upaya pengelolaan yang baik oleh PTPN VIII misalnya dalam hal pembudidayaan, cara pemetikan dan pengolahan demi untuk memenuhi permintaan para pembeli. Hal lainnya, adanya keterlibatan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung untuk melakukan penelitian sehingga memberikan kontribusi dalam hal peningkatan produksi dan mutu

Indonesia berada dalam posisi lima besar negara produsen teh, setelah India di urutan pertama, China, Sr i Lanka, dan Kenya

Proses Pembuatan Teh

Pelayuan adalah tahap terlama dalam proses pembuatan teh karena memakan waktu selama 18-20 jam, dilanjutkan dengan penggilingan. Dalam penggilingan inilah teh yang berasal dari bagian daun, daun berserat, dan batang terpisah.

Untuk teh hitam proses paling penting selanjutnya adalah oksidasi dan fermentasi. Proses tersebut d ilakukan untuk mengeluarkan aroma dan warna hitam pada teh. Setelah itu, daun-daun teh dikeringkan agar kadar airnya turun dari 70 persen menjadi tinggal 2-3 persen.

Teh yang dikeringkan kemudian masuk ke ruang disortasi untuk dipisahkan berdasarkan ukuran. Dari 14 jenis yang didapat, seperti broken pecco, pecco fanning, dan dust, teh yang sudah jadi ini digolongkan ke dalam tiga mutu, yaitu mutu I, II, d an III.

Selesai dipak, teh tidak bisa langsung dijual ke tangan konsumen. Proses distribusinya cukup panjang karena harus melalui proses lelang. Dari tangan pemenang lelanglah, teh ada yang langsung dikemas, ada pula yang dijual lagi ke pihak lain untuk kemudian menyebar ke masyarakat melalui berbagai merek.

Tentang Teh Walini

Teh Walini adalah brand dari produksi teh yang di kelola oleh PTPN VIII.

Teh Walini menggunakan daun yang diambil dari pucuk teh untuk mendapatkan kualitas terbaik. Untuk itulah, Walini memosisikan diri bersaing dengan produk-produk luar negeri dengan konsumen menengah ke atas.

Teh Walini dibuat dari bahan baku teh pilihan , dengan kombinasi campuran beberapa jenis kualitas ekspor, dan dikemas secara profesional. Kemasan teh dibuat sedemikian rupa yang membuat keutuhan mutu teh terjaga. Keunggulan Teh Walini dibanding teh lainnya yang sejenis, diantaranya adalah terbuat dari bahan baku yang berkualitas ekspor dari hasil perpaduan atau kombinasi dari beberapa jenis hasil kreativitas olahan para pakar teh di Indonesia.

Teh Walini didistribusikan oleh PT. Atri Distribusindo dan Puskopkar PTPN VIII. Teh Walini terdiri dari beberapa jenis produk berupa teh celup dan teh seduh, yaitu :

1. Teh Celup Hitam Walini

2. Teh Celup Lemon Walini

3. Teh Celup Jahe Walini

4. Teh Celup Organik Walini

5. Teh Celup Hijau Jepang

6. Teh Celup Hitam Walini TB 1

7. Teh Celup Hitam Walini TB 5

8. Teh Seduh Hitam Walini

9. Teh seduh Hijau Walini

 Tiap-tiap jenis produk dikemas dalam tiga bentuk kemasan yang berjumlah 1-25 buah dalam satu kemasan.

Jenis produk yang menggunakan kemasan Double Chamber yaitu: Teh Celup Hitam Walini, Teh Celup Lemon Walini, Teh Celup Jahe Walini, Teh Celup Organik Walini, Teh Celup Hijau Jepang. Yang menggunakan kemasan Single Chamber adalah: Teh Celup Hitam Walini TB 1 dan Teh Celup Hitam Walini TB 5, sedangkan teh seduh hitam dan hijau Walini menggunakan kemasan teh seduh.

Melihat kondisi ini, Industri Hilir Teh (IHT) PTPN VIII membuka pasar dalam negeri dengan membuat diversifikasi produk teh Walini agar lebih mudah dinikmati masyarakat. Menurut Manajer IHT Andriani Nasution, mereka mulai mengemas teh sebagai bagian gaya hidup anak muda kota besar.

Selain memproduksi Teh Walini IHT juga memproduksi Teh Gunung Mas, Teh Goalpara dan Teh Sedap.

Wisata Teh Wisata Edukasi

Fun edukasi adalah konsep program yang di usung “Ini Teh Wisata Subang !”. Hasil kerja bareng Kebun Teh Ciater dengan ND Travel Organizer. Program wisata dengan muatan nilai-nilai pendidikan khususnya dalam hal yang berhubungan dengan teh. Sejak pemetikan, pengolahan, penyajian, sejarah hingga budaya yang lekat dengan gaya hidup si peminumnya.

Teh yang telah menjadi bagian dari tradisi meskipun mungkin belum menyeluruh menjadi kekhasan budaya, merupakan asset daerah dan akhirnya menjadi asset bangsa yang sewajarnya menjadi kebanggaan bersama. Pada program “Wisata Teh Wisata Edukasi !”, teh di kemas menjadi bagian tradisi dan gaya hidup dengan kemasan pengetahuan yang menyenangkan dan menggembirakan, khususnya untuk anak-anak usia 8 – 21 Th. Adapun fun edukasi ini juga bisa dinikmati umum seperi karyawan, kegiatan familly gathering atau wisata budaya bagi turis mancanegara. Yang menjadi perbedaan hanya pada jenis fun games dan penyampaian informasinya saja.

Isi program fun edukasi “Wisata Teh Wisata Subang, meliputi ;

Tea walk fun games, tea break di air terjun, ice breaking,pemetikan  teh, kunjungan ke pabrik pengolahan teh (pabrik terbaik dengan system ortodoks), tea testing.

Layanan fun edukasi ini dapat disesuaikan dengan  mind set dan kebutuhan peserta. Cocok diikuti oleh siswa sekolah dan karyawan atau umum.

Akhirnya, ini sedikit dari hal terbaik yang baru dapat kami lakukan untuk melahirkan kecintaan dan rasa syukur pada kesuburan dan keindahan alam Indonesia, percaya diri dan bangga terhadap hasil produksi anak bangsa  serta pengetahuan yang bertambah hingga meghasilkan gaya hidup yang berbeda ketika menikmati secangkir the yang di seduh sendiri atau hasil olahan seorang barista seperti suguhan kopi.

Semoga bermanfaat dan selamat menikmati Subang melalui “Ini Teh Wisata Subang!”

Jika Anda tertarik pada kesegaran yang terhampar dekat dari tempat tinggal Anda sekarang (dari Jakarta sekitar 3 jam, Bandung sekitar 1 jam) , “Wisata Teh Wisata Pendidikan “ bisa jadi pilihan liburan atau kegiatan bisnis Anda bersama rekan, sahabat atau keluarga.

Informasi dan pemesanan dapat langsung menghubungi 0896 5464 4249, email : nextwindows.nd@gmail.com.

Dan sekali lagi….. selamat menikmati Subang melalui “Ini teh wisata Subang !”.

fun teawalk3

Subang Perduli Korban Bencana Alam Lewat Qurban

Lembaga kemanusiaan nasional PKPU bersama mitra  kembali menggelar pengumpulan hewan kurban melalui program Sebar Qurban Nusantara PKPU. Program ini sebagai upaya membantu kaum dhuafa dan korban bencana alam memperoleh daging di Lebaran Idul Adha.

Program ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2000 sampai sekarang. Malah, sejak tahun 2000-2009, Sebar Qurban Nusantara telah berhasil menyalurkan amanah untuk mendistribusikan hewan kurban dari 32.543 orang muzakki senilai Rp25 M dengan jumlah penerima manfaat (mustahik) lebih dari 32 juta orang yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Malah, daging kurban ini juga pernah didistribusikan ke beberapa negara antara lain, Somalia, Rwanda, Sudan dan Ethiopia.

Dalam program ini, masyarakat cukup menyerahkan uang senilai Rp955 ribu sudah bisa berkurban 1 ekor kambing. Sementara kurban sapi cukup dengan menyerahkan uang ke PKPU sebesar Rp7.555.000. Hewan kurban ini akan didistrubusikan ke seluruh pelosok nusantara

Kelebihan berqurban bersama PKPU

* Program Qurban PKPU menggunakan hewan Qurban yang dibeli dari anggota KSM Bina Ternak   Qurban ( Binter-Q) Binaan PKPU.
* Setiap pekurban akan mendapatkan Photo prosesi penyembelihan dan data penerima daging   qurban.
* Biaya Qurban sudah termasuk biaya potong, kemasan, kiriman ke daerah, dan photo laporan
* Lokasi distribusi difokuskan pada wilayah krban bencana, daerah kumuh dan daerah kurang   pangan
* Mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua
* Berpengalaman sejak tahun 2000 dengan kantor cabang perwakilan dan relawan di seluruh    provinsi Indonesia

Cara Berqurban
1. Pilih jenis qurban
a. Domba Rp. 955.000
b. Sapi   Rp. 7.555.000
2. Setorkan dana qurban anda melalui rekening Bank Mandiri (subang)
131000 611 4690  dengan mencantumkan nama pequrban, alamat rumah
atau email
3. Kirim bukti transfer ke 022 7310407
4. Jika anda berlokasi di daerah subang, dsk kami yang akan menjemput dana qurban Anda. Hubungi telepon jemput qurban di 0260 9118485.

Dengan qurban kita telah ikut perduli dan berbagi pada saudara-saura kita yang sedang tertimpa musibah bencana alam dan tiada kemampuan menikmati daging di Idul Adha.

Subang dan Sengon

Penantian H Undang Syaefudin terbayar sudah. Mei 2008 ia memanen 3 ha sengon setelah menunggu 5 tahun. Populasi setiap hekar 600 pohon yang menjulang 16-20 m dan berdiameter 25 cm. Pekebun di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu sumringah lantaran rekeningnya kian gemuk. Ia mengantongi Rp211.750.000 dari penjualan kayu sengon.
Nilai itu berasal dari penjualan 270 m3 kayu gelondongan berdiameter minimal 19 cm. Harganya Rp650.000 per m3. Pekebun berusia 46 tahun itu juga menjual 50 m3 palet dengan harga Rp725.000 per m3. Itulah sebabnya menjelang musim hujan ini, ia mempersiapkan lahan 12 ha untuk penanaman sengon.

Di sentra sengon Pandeglang, Provinsi Banten, ada Asep Halimi yangmewujudkan impian menghajikan 11 kerabatnya berangkat ke Mekah bersama. Pekebun di Citeureup, Kabupaten Pandeglang, itu mampu membiayai mereka lantaran baru saja memanen 10 ha sengon senilai Rp322-juta.

Populer

Dua tahun terakhir popularitas sengon memang meningkat. Padahal, ia dikenal sebagai kayu kelas 3. Penyebabnya? ‘Kerusakan hutan alam sangat parah. Laju degradasi 2,87-juta ha per tahun menyebabkan hutan tak mampu lagi menjadi pemasok kayu untuk bahan baku industri,’ kata Ridwan Achmad Pasaribu, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.

Menurut Dr Iskandar Zul Siregar, dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pada 1990 tercatat 564 perusahaan hak pengusahaan hutandengan produksi 28-juta ton. Jumlahnya tersisa 247 perusahaan yang Menghasilk an 11-juta ton pada 2003. ‘Penebangan ilegal bisa 4 kali lipat dari total produksi itu,’ ujar Iskandar. Ketika luas hutan kian menyusut, di sisi lain justru, ‘Kebutuhan kayu sangat tinggi dan taktergantikan,’ ujar doktor Genetika Kehutanan dan Pemuliaan Tanaman alumnus Georg-August University, Goettingen, Jerman, itu. Ketika itulah masyarakat dan industri yang membutuhkan kayu melirik sengon. Kayu sengon memang tak sekeras jati. Namun, dengan perendaman dalam garam wolman, kayu sengon mampu bertahan 30-45 tahun. Garam wolman campuran 25% natrium fl uorida, 25% dinatrium hidrogen arsenat, 37,5% natrium kromat, 12,5% dinitro fenol. Teknologi lain untuk memperkuat sengon adalah biokomposit. Sengon yang tak sekuat jati dicampur dengan kayu lain sesuai dengan peruntukan.

Pantas bila sengon banyak dikebunkan di berbagai daerah seperti di Kabupaten Ciamis dan Kotamadya Banjar, Jawa Barat, Temanggung dan Banyumas (Jawa Tengah), serta Pasuruan dan Kediri (Jawa Timur).Masyarakat berbondong-bondong mengebunkan sengon lantaran masa tebang relatif singkat 5-10 tahun. Bandingkan dengan masa tebang jati Tectona grandis yang mencapai 25-35 tahun. Selain itu, ‘Pengelolaan budidaya sengon mudah, kesesuaian tumbuh tak sulit, kayunya serbaguna, dan memperbaiki kualitas serta kesuburan tanah,’ ujar Yana Sumarna MS, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Itu juga disampaikan Sapari karyawan PT Waskita Karya-BUMN di bawahDepartemen Pekerjaan Umum-yang mengebunkan sengon di Ngadirojo,Kecamatan Lorok, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Budidaya sengon itu mudah, risikonya tak terlalu besar, dan pasarnya ada,’ kata Sapari yang sebulan sekali pulang ke Pacitan untuk menengok kebun sengon.

Buku rekor dunia (Guinness Book of World Records) edisi tahun 2008 memasukkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penghancuran hutan tercepat diantara negara-negara yang memiliki 90% dari sisa hutan di dunia. Dalam Setiap jamnya hutan Indonesia telah hancur dalam luasan 300 kali luas lapangan sepak bola.

Tentang Sengon

Sengon (latin: Paraserianthes Falcataria), pohon penghasil kayu yg paling banyak ditanam. Karena pertumbuhannya cepat, sehingga masa tunggu panen cukup singkat (5 s/d 6 tahun). Bandingkan dengan masa tebang jati Tectona grandis yang mencapai 25-35 tahun

Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut :

1. Jawa :jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau    sengon sabrang (jawa).
2. Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore)

Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV – V.

Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.

Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.

Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah melalui DEPHUTBUN untuk menggalakan ‘Sengonisasi’ di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra.

Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.

Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.

Kenapa Sengon ?

  • Kerusakan hutan alam sangat parah
  • Kebutuhan kayu sangat tinggi dan taktergantikan,
  • Pengelolaan budidaya sengon mudah, kesesuaian tumbuh tak sulit, kayunya serbaguna, dan memperbaiki kualitas serta kesuburan tanah
  • Budidaya sengon itu mudah, risikonya tak terlalu besar, dan pasarnya ada
  • Departemen Kehutanan meluncurkan program sengonisasi pada 1989. Tujuannya untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan serta lahan.
  • Kadar selulosa yang tinggi dan berserat panjang menyebabkan sengon bagus sebagai bahan baku kertas.
  • Pengelolaan budidaya sengon mudah, kesesuaian tumbuh tak sulit, kayunya serbaguna, dan memperbaiki kualitas serta kesuburan tanah
  • Tanaman sengon tidak memerlukan kondisi lingkungan dan tanah yang spesifik Kondisi lingkungan dan tanah di Jawa, Kalimantan dan Sumatera yang kebanyakan jenisnya ultisol (podzolik merah kuning) pada umumnya sangat cocok untuk pengusahaan sengon.
  • Harga kayu tidak pernah turun, bahkan akan semakin mahal

Jenis Sengon

Sengon Laut/Sengon Putih

  • Rentan pernyakit kanker batang dan penggerek pucuk daun
  • Tidak bercabang sepanjang minimal 9 meter. Dan warna kulitnya putih

Sengon Merah

Biji sengon merah dan biji sengon putih/laut serupa. hanya saja biji sengon

merah lebih bulat dan ujung nya lebih tumpul.

Sengon Butho

Bijinya besar-besar. seperti biji bunga matahari ( kuwaci ), namun lebih besar sedikit.

1. Banyak cabang.

2. Tekstur kayu yang melintir menyebabkan sulit diolah dan membuat kayu/papan berserabut.

3. tidak tahan disimpan lama karena mudah rusak karena serangga ( bubukan. jawa)

4. Akar sengon butho menyerap air sangat banyak. sehingga merusak ekologi

lingkungan.

Sengon Solomon

  • Adalah pengembangan bibit sengon generasi ke 3, asal kanada ( sengon solomon )
  • Menanam sengon laut biasa dg Solomon biasayanya sama. tetapi solomon memberi hasil 2x lipat.
  • Ukuran tanaman sengon jenis solomon ini lebih besar dan batangnya lebih tinggi ketimbang sengon laut atau sengon unggul bersertifikat.Pada usia lima tahun, lingkar batang sengon laut hanya sekitar 25 cm, dan lingkar batang jenis sengon unggul bersertifikat mencapai 28 cm. Bandingkan dengan lingkar batang sengon solomon yang bisa mencapai 35 cm untuk usia yang sama.Selain itu, tinggi batang sengon solomon bisa mencapai 23 meter pada usia lima tahun. Sementara untuk usia serupa, tinggi sengon lokal hanya sekitar 15 meter.

    Tentu saja, pertumbuhan itu bisa dicapai kalau sengon solomon ditanam di tempat yang cocok. Sebagaimana tanaman sengon lainnya, sengon solomon bisa tumbuh subur di daerah bercurah hujan tinggi. Pertumbuhan sengon solomon tidak terlalu bagus kalau ditanam di daerah berangin kencang.

Sengon ini tentunya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sengon laut. Beberapa keunggulan sengon solomon adalah sbb :
1. Batang lurus keatas dengan cabang yang sangat kecil, seperti layaknya pohon bambu. Tanpa adanya pemangkasan.
2. Memiliki potensi profit yang lebih mengutungkan dibandingkan dengan sengon biasa.
3. Ketersediaan bibit sangat terbatas (pemesanan minimal dilakukan 3 bulan sebelum tanam atau saat cleaning lahan dimulai).
4. Pertumbuhan  cepat antara 5  s/d 6 tahun dapat dipanen.
5. Hasil panen maksimal.
6. Ukuran tinggi bisa mencapai 40meter maximum.
7. Tahan terhadap penyakit karena sudah mengalami proses sewaktu masih menjadi biji.

Estimasi perhitungan sengon laut dan sengon solomon (sumber :

http://albasia-investama.blogspot.com/2009/07/bisnis-menanam-sengon-solomon-kultur.html)

Hitungan bisnis: (pada umur 5 th per hektar luas lahan)
1. Sengon lokal diameter rata-2 : 24cm
Biaya bibit 1150 x Rp. 900 = Rp. 1.035.000
Biaya pemeliharaan 1150 x Rp. 10.000 = Rp. 11.500.000
Jumlah Pengeluaran = Rp. 12.535.000

Pemasukan :
Penjarangan tahun ke 1 = 25% x 1150 =287.5 x harga jual Rp. 15000= Rp. 1.725.000
Penjarangan tahun ke 2 = 15% x 1150 = 172.5 x harga jual Rp. 40.000= Rp. 6.900.000
Hasil tebang tahun ke 5 = 60% x 1150 = 690 x harga jual Rp. 250.000= RP. 172.500.000
Jumlah pemasukan = Rp. 190.612.500

2. Sengon Solomon kultur jaringan
Biaya bibit (asumsi) 1150 x Rp. 3500 = Rp. 4.025.000
Biaya pemeliharaan 1150 x Rp. 10.000 = Rp. 11.500.000
Jumlah pengeluaran = Rp. 15.525.000

Pemasukan :
Penjarangan tahun ke 1 = 10% x 1150 x harga jual Rp. 15000 = Rp. 1.725.000
Penjarangan tahun ke 2 = 5% x 1150 x harga jual Rp. 40.000= Rp. 862.500
Hasil tebang tahun ke 5 = 85% x 1150 x harga jual Rp. 400.000 = Rp. 391.000.000
Jumlah Pemasukan = Rp. 393.587.500

Investasi Sengon

Menanam pohon sengon seperti punya Bank pribadi dengan fasilitas ATM dan Phone banking. Kapan Anda butuh uang, tinggal tebang atau tinggal telepon. Uang datang ketempat anda.Tapi apa iya semudah yang diberitakan banyak orang bahwa dengan modal di bawah 10 juta hanya dalam waktu kurang dari 10 tahun Anda bisa memetik milyaran rupiah???? Nggak segampang itu kaleeeee……

Sebagai alternatif berinvestasi, menanam sengon jauh lebih menguntungkan daripada sekedar bunga deposito dan memiliki nilai tambah yaitu keperdulian terhadap lingkungan hidup yang akan ikut dinikmati anak cucu kelak.

Bagaimana dengan Subang ?

Subang juga memiliki lahan yang subur dan luas. Belum banyak yang bisa dimanfaatkan secara signifikan terutama untuk sengonisasi.Kalau yang lain sudah menangguk untung sambil berperan serta aktif terhadap penghijauan hutan, sekarang saatnya Subang juga beraksi.

Tertarik untuk berinvestasi sengon di Subang ? Berikut ada referensi lahan dijual yang cocok peruntukan investasi sengon atau peternakan sapi. Khusus untuk peternakan sapi, masyarakat sekitar telah menyetujui peruntukkan tsb. Adapun spesifikasinya adalah sbb :

  • LT. s/d 40Ha
  • Girik & Sertifikat
  • Bentuk tanah datar landai, dekat dengan pengairan,  berjarak sekitar 100m dari jalan beraspal dan akses jalan selanjutnya jalan tanah yang dapat dilalui truk, merupakan tanah perkebunan, berlokasi di desa curugagung, cagak subang.
  • Berjarak sekitar 5 Km dari jalan raya cagak (jalan utama arah ke sagalaheurang-purwakarta)
  • Untuk investasi sengon penanaman baik di lakukan di musim hujan. Yang take action bulan juni 2010 pengolahan tanah sudah dapat dilakukan di bulan Juli 2010 untuk penanaman di bulan November 2010.
  • Harga Jual mulai Rp. 9.000,-/m2 (harga sudah termasuk biaya pembuatan sertifikat a/n pembeli) adapun  pajak ditanggung masing-masing pihak. Untuk pembelian sebelum tanggal 29 Juni 2010 BONUS bibit sengon sejumlah 2500 bibit pohon !!!
  • Yang berminat sewa lahan saja, harga sewa Rp. 150,-/m2/th ( per tanggal 22 Juli 2010 penawaran sewa lahan ditutup). Pilihan lahan lain (sudah ada pohon sengon berumur -+ 2Th) silahkan klik DISINI

Informasi lebih lanjut tentang investasi sengon di Subang , beli/sewa lahan  dan kunjungan lokasi silahkan menghubungi 087 828282 396 – 0260 9169527 atau email subangonline@gmail.com.

Selamat berinvestasi sengon di Subang dan berpartisipasi dalam penghijauan hutan tercinta !